Kematian
adalah satu tahapan misterius yang pasti akan dihadapi oleh semua manusia dalam
menyikapi kematian ini sejumlah masyarakat di dunia memiliki caranya sendiri
termasuk dalam memperlakukan jasad yang tidak bernyawa.
Di
Indonesia ada yang menerapkan cara yang tergila yang sudah dilakukan sekelompok
manusia secara turun-temurun sesuai dengan ajaran adat istiadat dalam peradaban
mereka dan berikut saya akan merangkum pemakaman unik di Indonesia.
Dayak
Benuaq
Di
Kalimantan Timur suku Dayak benuaq memiliki tradisi untuk menguburkan jasad
manusia yang sudah meninggal, uniknya alat suku Dayak benuaq ini berbentuk
seperti kotak yang menggunakan tiang sebagai penyangganya. Ini bukan untuk
badan permanen karena peti berisi jenazah ini akan kembali dibuka setelah
beberapa tahun. Nantinya tulang-belulang jenazah yang ada di dalam kotak/peti
tersebut akan di doakan kemudian dipindakan ke dalam peti mati permanen. Pada
malam hari di desa Dayak benuaq akan terdengar nyanyian nyanyian pemanggil
arwah. Upacara pemanggilan arwah ini pun diisi dengan upacara api unggun yang
diselingi dengan tarian dan mantra-mantra berbau mistis.
Asmat
Papua
Dalam
tradisi pemakaman Suku Asmat dikenal dengan melakukan Mumi pada jenazah
tersebut. Mumi yaitu mengawetkan mayat dengan cara alami atau buatan hingga
bentuk awalnya tetap terjaga, cara ini dapat dicapai dengan menaruh jenazah di
tempat yang sangat dingin atau tempat yang tak beroksigen maupun dengan
penggunaan bahan kimiawi dan bumi yang paling terkenal adalah mumi yang dibawa
saat dengan tujuan pengawetan tertentu terutama pada zaman Mesir kuno. Di
Indonesia sendiri biasanya mereka dengan bahan tradisional untuk memuliakan
kepentingan sejarah dan religi mereka.
Minahasa
Pemakaman
leluhur orang Minahasa yaitu Waruga. Semula kuburan batu yang disebut waruga
oleh masyarakat setempat ini tersebar di berbagai tempat di Minahasa sebelum
akhirnya dikumpulkan di suatu tempat. Di Desa Sawangan satu hal yang unik dari
waruga ini adalah mayat yang dikubur di dalam batu semuanya akan hancur
termasuk tulang belulangnya yang berubah menjadi abu tanah di dalam satu waruga
berbentuk persegi dengan penutup berbentuk segitiga yang diberi hiasan, ini
bisa dimakamkan 5 hingga 6 orang dengan posisi duduk meringkuk seperti bayi
dalam kandungan posisi jenazah harus selalu menghadap ke utara konon hal ini
untuk menandakan bahwa nenek moyang Suku Minahasa berasal dari Utara.
Sumba
Rakyat
di Sumba juga mempunyai pemakaman unik dan beda dari yang lain. salah satu
acara adat yang sangat unik, jenazah akan disemayamkan di rumah adat dengan
berbalut kain tenun ikat sebelum dikuburkan di depan pelataran. Di dalam rumah
adat terdapat seperangkat alat musik tradisional yang terbuat dari kulit sapi dengan
berbagai ukuran kemudian pelayan perempuan dipersilahkan bergantian masuk ke
dalam rumah adat sambil diiringi musik, mereka duduk melingkar dan si pendeta
memberikan pesan pesan kepada manusia agar menjaga keluarga mereka yang sudah
lebih dulu meninggal, uniknya setiap keluarga yang datang melayat diwajibkan
membawa hewan ternak sebagai persembahan dan simbol persaudaraan
Imogiri,
Yogyakarta
Pemakaman
raja Imogiri di Yogyakarta. Saat Anda memasuki lokasi pemakaman ini atmosfer
semakin terasa mistis karena aroma bunga melati dan kemenyan. Di area ini ada
peraturan yang harus di patuhi antara lain adalah dilarang menggunakan alas
kaki. Dilarang membawa kamera dan harus berpakaian khas Jawa.
Tana
Toraja
Merupakan
khas Tana Toraja yang berbentuk 75 lobang pada dinding candi yang merupakan
hasil kreasi manusia yang luar biasa sejak abad ke-16. Cara memahat ini didasari
pada kepercayaan penduduk Tana Toraja, mereka meyakini bila letak makam yang
tinggi akan semakin dekat dengan Tuhan. Aura kematian dan ritual mistis pun terlihat
di makam-makam ini dengan adanya pandangan misterius yang berasal dari
tahu-tahu yaitu patung pahat berbentuk Rusa utuh yang terlihat hidup di atas
tebing tempat jenazah.
Ngaben
Selanjutnya
adalah pemakaman Ngaben di Bali. Ini merupakan Upacara pembakaran mayat atau
gramasi Umat Hindu di Bali, adalah untuk mengembalikan roh leluhur atau orang
yang sudah meninggal ke tempat asalnya atau kepada kehidupan mendatang, biasanya
upacara ngaben dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang
meninggal sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya, biasanya
dilakukan dengan meriah karena di Bali adalah suatu keyakinan untuk tidak boleh
menangisi orang yang telah meninggal, karena dapat menghambat perjalanan arwah
menuju ke tempatnya dengan upacara adat.
0 komentar:
Post a Comment